KATA PENGANTAR
Bismillah
Alhamdulillah
hirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang
kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah SWT. Tuhan seluruh alam serta atas
segala berkah, rahmat, taufik dan hidayah-Nya yang tiada terhingga, sehingga
Penulis dapat menyelesaikan Makalah tentang “Bukti Nyata Menjadi Seorang
Manager” ini guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengantar Manajemen.
Pada
kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, Penulis
mengharapkan saran dan kritik membangun yang ditunjukkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata Penulis berharap agar Buku ini
bermanfaat bagi semua pembaca. Amiin.
Sukabumi,
31 Maret 2017
Penulis,
RIZKI
MAULANA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
............................................................................................
i
DAFTAR ISI
..........................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
.....................................................................................
1
A.
Latar Belakang
................................................................................................
1
B.
Rumusan Masalah
...........................................................................................
3
C.
Tujuan Penulisan
.............................................................................................
3
D.
Manfaat
Penulisan ...........................................................................................
3
BAB II
PEMBAHASAN
......................................................................................
4
A.
Pengertian
Manager
........................................................................................
4
B.
Tingkatan
Manager
.........................................................................................
4
C.
Keterampilan
Manager
....................................................................................
5
D.
Etika Manager
.................................................................................................
7
E.
Peran Manager
................................................................................................
8
F.
Tugas Manager
................................................................................................
8
BAB III PEUTUP
................................................................................................
10
A.
Kesimpulan ...................................................................................................
10
B.
Saran
..............................................................................................................
11
DAFTAR PUSTAKA
..........................................................................................
12
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tidak dapat dipungkiri
dunia bisnis dalam era global ini dihadapkan pada proses perubahan yang begitu
cepat dan rumit. Untuk itu kebutuhan akan perubahan yang dinamis dalam berbagai
hal seperti visi, misi, tujuan dan sistem berpikir menjadi hal pokok yang harus
dimiliki perusahaan. dalam konteks organisasi belajar, setiap individu
organisasi bisnis harus memiliki komitmen dan kapasitas untuk belajar pada
setiap tingkat apapun dalam perusahaannya. dengan kata lain setiap pekerjaan
harus mengandung unsur pembelajaran yang semakin aktif.
Sebagai manager, dia
bersama karyawan seharusnya terdorong untuk selalu melakukan kajian dengan
menghasilkan gagasan-gagasan baru dan mengkontribusikannya pada perusahaan. Sikap
manager yang mungkin selama ini begitu toleran terhadap setiap kesalahan
karyawan manager patut diubah. manager harus mengambil posisi untuk mencegah
terjadinya resiko besar dari suatu kesalahan kerja. Memang suatu ke berhasilan
biasanya didasarkan pada kegagalan yang pernah dialaminya. namun manager harus
mengevaluasi setiap kegagalan dan melakukan evaluasi diri.
Fungsi manager adalah
lebih sebagai peneliti dan sekaligus perancang ketimbang hanya sebagai
penyelia. dalam hal ini manager harus mendorong para karyawan untuk menciptakan
gagasan baru, sekecil apapun, dan mengkomunikasikan gagasan-gagasan tersebut ke
karyawan lain. Selain itu, hendaknya manager mendorong karyawan untuk mengerti
keseluruhan pekerjaan dan permasalahannya, membangun visi kolektif dan bekerja bersama
mencapai tujuan perusahaan.
Kecendrungan manager
dan pemimpin agar dapat mengemukanya isu kepemimpinan dipicu oleh dunia
perusahaan yang sebagian besar tidak lagi menggunakan prinsip manajemen
memerintah dan mengontrol. Mereka sadar bahwa bila manager “tradisional”
memerintah seseorang untuk melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan, maka
seorang pemimpin adalah orang yang membuat orang lain melakukan apa yang
seharusnya mereka lakukan dan bahkan lebih dengan sedikit petunjuk dan tingkat
efisiensi yang lebih tinggi.
Manajemen dan
kepemimpinan sangat berbeda, tapi berkaitan. tugas manager lebih spesifik
daripada seorang pemimpin. Kecakapan manajemen, seperti perencanaan dan
pendelegasian, lebih konkret jika dibandingkan dengan kecakapan kepemimpinan
yang lebih abstrak. seorang pemimpin lebih mengandalkan pengaruh, inspirasi
(ilham), dan kerja sama daripada petunjuk, kebijaksanaan dan prosedur. kendati
demikian, kedua kecakapan tersebut saling melengkapi.
Kecakapan manajemen dan
kepemimpinan sama-sama diperlukan untuk mendorong efektivitas manager dan
karyawan. misalnya, penetapan tujuan (kecakapan manajemen) berkaitan dengan
kecakapan berbagi visi (kepemimpinan). Jika seorang pemimpin bisa berbagi visi
yang menggiurkan tentang apa yang dapat dicapai organisasi dan bisa menetapkan
tujuan dan menjabarkan tugas-tugas yang bisa menggerakkan semua orang ke arah
visi itu, maka semua orang akan berprestasi lebih baik. Tidak setiap pemimpin
adalah manager yang baik, begitu juga tidak setiap manager adalah pemimpin yang
baik. Akan tetapi eksekutif terbaik menguasai kedua kecakapan manajemen dan
kepemimpinan.
Manajemen adalah
sebagian dari seni dan ilmu untuk mendapatkan sesuatu dengan bantuan orang lain
melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Apa itu seni ? Seni adalah sesuatu
diluar bidang keilmuan, yang dimiliki oleh masing-masing individu. Seni itu
abstrak, seperti dalam manajemen setiap orang yang menjadi manager harus juga
menjadi seniman, apa itu seniman manajemen?seniman dalam manajemen adalah orang
yang mampu membawa dirinya selaras dengan tugas dan tanggung jawabnya, dan
dalam berhadapan dengan orang lain dia dapat bersikap yang sesuai sehingga
orang-orang disekitarnya dapat nyaman dan termotivasi jika berada didekatnya. Bagaimana
mempelajarinya ? Seni manajemen dipelajari melalui kehidupan sehari-hari,
bagaimana kita mengambil setiap manfaat yang terkandung dalam suatu peristiwa
dalam hidup, sehingga kita tahu bagaimana harus memecahkan persoalan tidak
hanya dengan cara teknis tapi juga dengan perasaan. Jadi manager harus punya
feeling yang kuat, karena ilmu sendiri sangat rentan dengan perubahan
lingkungan. manager juga seorang ilmuwan, dia harus paham masalah-masalah
teknis dalam perusahaan. Bagaimana akuntansi perusahaan berjalan, bagaimana
keadaan keuangan perusahaan, bagaimana menyusun strategi perusahaan, tentu
semua itu juga membutuhkan ilmu. seni dan ilmu tak bisa di pisahkan dalam
kehidupan seorang manager. Manager yang sukses pastilah juga seorang seniman
dan juga ilmuwan.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian
latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.
Pengertian dari manager.
2.
Pengertian tugas dan tanggungjawab manager.
3.
Bukti nyata tugas dan tanggungjawab manager.
C.
Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan
masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Menjelaskan tentang pengertian dari manager.
2.
Mendeskripsikan tugas dan tanggungjawab manager.
D.
Manfaat Penulisan
Berdasarkan tujuan dari
penulisan makalah ini, manfaat penulisannya adalah sebagai berikut, diantaranya
:
1.
Mengetahui tentang pengertian dari manager.
2.
Mengetahui dan mempunyai gambaran tentang tugas dan tanggungjawab
manager.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manager
Manager adalah seseorang
yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan
mereka guna mencapai sasaran organisasi, seorang yang karena pengalaman,
pengetahuan, dan keterampilannya diakui oleh organisasi utk memimpin, mengatur,
mengelola, mengendalikan dan mengembangkan kegiatan organisasi dalam rangka
mencapai tujuan. Manager terbagi menjadi dua bagian yaitu manager fungsional
(functional manager) dan manager umum (general manager ).
a.
Manager Fungsional / Functional Manager
Manager fungsional adalah
manager yang memiliki tanggung jawab pada satu bagian fungsional perusahaan
atau organisasi saja dan tidak ikut campur pekerjaan fungsional pada bagian
lain. Contohnya adalah seperti manager keuangan, manager pemasaran, manager
akuntansi, manager operasional, manager hrd, dan banyak lagi contoh lainnya.
b.
Manager Umum / General Manager
Manager umum adalah
manager yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian / fungsional pada suatu perusahaan
atau organisasi. Manager umum memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan
yang mengepalai beberapa atau seluruh manager fungsional. pada perusahaan yang
berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manager umum, sedangkan pada
perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang
manager umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda.
B.
Tingkatan Manager
Pada organisasi
berstruktur tradisional, manager sering dikelompokan menjadi manager puncak,
manager tingkat menengah, dan manager lini pertama.
1.
Manejemen Lini Pertama (First-Line Management)
Dikenal pula dengan
istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang
bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-managerial yang terlibat dalam
proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manager shift,
manager area, manager kantor, manager departemen, atau mandor (foreman).
2.
Manajemen Tingkat Menengah (Middle Management)
Mencakup semua
manajemen yang berada di antara manager lini pertama dan manajemen puncak dan
bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manager
menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manager pabrik, atau
manager divisi.
3.
Manajemen Puncak (Top Management)
Dikenal pula dengan
istilah executive officer, bertugas merencanakan kegiatan dan strategi
perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top
manajemen adalah ceo (chief executive officer), cio (chief information
officer), dan cfo (chief financial officer).
Meskipun demikian,
tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan
bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel
dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu
berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan
permintaan pekerjaan.
C.
Keterampilan Manager
Robert Katz pada tahun
1970-an mengemukakan bahwa setiap manager membutuhkan minimal tiga keterampilan
dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah :
a.
Keterampilan Konseptual (Conceptional Skill)
Manager tingkat atas
(top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan
demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian
haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan
atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang
kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh
karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk
membuat rencana kerja.
b.
Keterampilan Berhubungan dengan Orang Lain (Humanity Skill)
Selain kemampuan
konsepsional, manager juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi
atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan
kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manager
terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif,
bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian
mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi
diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
c.
Keterampilan Teknis (Technical Skill)
Keterampilan ini pada
umumnya merupakan bekal bagi manager pada tingkat yang lebih rendah.
keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan
tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat
kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga
keterampilan dasar di atas, ricky w. griffin menambahkan dua keterampilan dasar
yang perlu dimiliki manager, yaitu :
1.
Keterampilan Manajemen Waktu
Merupakan keterampilan
yang merujuk pada kemampuan seorang manager untuk menggunakan waktu yang
dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari
coach. Pada tahun 2004, sebagai manager, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun.
Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2
minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 perjam sekitar $13 per
menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat
merugikan perusahaan. Kebanyakan manager, tentu saja, memiliki gaji yang jauh
lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap
merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan
mengurangi produktivitas perusahaan.
2.
Keterampilan Membuat Keputusan
Merupakan kemampuan
untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan
membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manager, terutama bagi
kelompok manager atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam
pembuatan keputusan. Pertama, seorang manager harus mendefinisikan masalah dan
mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. kedua,
manager harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah
alternatif yang dianggap paling baik. dan terakhir, manager harus
mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan
mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
D.
Etika Manager
Ricky w. griffin dalam
bukunya yang berjudul business mengklasifikasikan etika managerial ke dalam
tiga kategori :
1.
Perilaku Terhadap Karyawan
Kategori ini meliputi
aspek perekrutan, pemecatan, kondisi upah dan kerja, serta ruang pribadi dan
penghormatan. Pedoman etis dan hukum mengemukakan bahwa keputusan perekrutan
dan pemecatan harus didasarkan hanya pada kemampuan untuk melakukan pekerjaan.
Perilaku yang secara umum dianggap tidak etis dalam kategori ini misalnya
mengurangi upah pekerja karena tahu pekerja itu tidak bisa mengeluh lantaran
takut kehilangan pekerjaannya.
2.
Perilaku Terhadap Organisasi
Permasalahan etika juga
terjadi dalam hubungan pekerja dengan organisasinya. Masalah yang terjadi
terutama menyangkut tentang kejujuran, konflik kepentingan, dan kerahasiaan. Masalah
kejujuran yang sering terjadi di antaranya menggelembungkan anggaran atau mencuri
barang milik perusahaan. Konflik kepentingan terjadi ketika seorang individu
melakukan tindakan untuk menguntungkan diri sendiri, namun merugikan atasannya.
Misalnya, menerima suap sementara itu, masalah pelanggaran etika yang
berhubungan dengan kerahasiaan di antaranya menjual atau membocorkan rahasia
perusahaan kepada pihak lain.
3.
Perilaku Terhadap Agen Ekonomi Lainnya
Seorang manager juga
harus menjalankan etika ketika berhubungan dengan agen-agen ekonomi lain
seperti pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, distributor, dan serikat
buruh.
E.
Peran Manager
Henry Mintzberg,
seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang
dimainkan oleh manager di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh
peran itu ke dalam tiga kelompok, yaitu:
1. Peran antarpribadi merupakan peran
yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan
simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan
penghubung.
2. Peran informasional meliputi peran
manager sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru
bicara
3. Peran pengambilan keputusan yang
termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah
masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
Mintzberg kemudian
menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manager
adalah berinteraksi dengan orang lain.
F.
Tugas Manager
Tugas
manager merupakan fungsi utama dari tanggung jawab seorang manager dalam
menjalankan roda kepemimpinannya. Berikut adalah uraian singkat mengenai tugas
manager dan bukti nyata jika penulis menjadi seorang manager.
a.
Pengertian
Dirumuskan secara
singkat tugas-tugas seorang manager adalah :
1.
Merancang, berati mengatur segala
sesuatu sebelum dikerjakan.
2.
Mengorganisir, berarti mengatur dan
menyusun bagian-bagian sehingga seluruhnya menjadi suatu kesatuan yang teratur.
3.
Memerintah, berarti memberikan tugas dan
tanggung jawab kepada seseorang sesuai dengan bidangnya masing-masing.
4.
Mengordinasi, berarti memberikan arahan
agar masing-masing bagian dapat menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sesuai
dengan yang diharapkan.
5.
Mengendalikan, berarti mengawasi dan
membandingkan hasil seluruh bagian-bagian dalam menjalankan tugas agar dapat
mengetahui segala kebutuhan yang belum terpenuhi.
b.
Bukti Nyata
Jika
menjadi seorang manager, maka langkah yang harus penulis lakukan dalam
menjalankan tugas seorang manager adalah sebagai berikut.
1.
Merancang
Merancang adalah langkah awal setiap pekerjaan, maka
disini saya akan menentukan beberapa aspek yang mendukung visi dan misi
perusahaan yang saya pimpin tersebut, yaitu mempersiapkan sumber daya manusia
(SDM) yang mampu mengikuti aturan kerja yang saya buat, pengoptimalan sarana
dan prasarana perusahaan, serta mengagendakan kegiatan-kegiatan untuk
meningkatkan kerjasama karyawan.
2.
Mengorganisir
Setelah itu tugas saya adalah
mengorgansir, maka yang harus saya lakukan adalah menentukan sumber daya
manusia (SDM) yang dapat menguasai sarana dan prasarana yang ada di perusahaan
tersebut, menambah atau mengurangi sarana dan prasarana yang tersedia sesuai
dengan fungsinya masing-masing, serta memilih agenda untuk masing-masing bagian
perusahaan sebagai peningkatan kerja.
3.
Memerintah
Selanjutnya saya akan
memerintah masing-masing bagian untuk menjalankan tugasnya dengan baik dan
penuh tanggung jawab.
4.
Mengkoordinasi
Setelah sumber daya
manusia (SDM) mampu menjalankan sarana dan prasarana perusahaan, maka tanggung
jawab saya selanjutnya adalah mengkoordinasi atau mengarahkan, karena mungkin
saja ada pekerja yang dapat meguasai dengan baik bagian pekerjaan yang tidak
dia pegang, atau ada sarana dan prasarana yang dibutuhkan atau harus
disingkirkan.
5.
Mengendalikan
Yang terakhir adalah
mengendalikan roda perusahaan agar dapat memenuhi visi dan misinya. Seperti
halnya organisasi, maka perusahaan yang kita pimpin pun tentu tidak akan lepas
dari berbagai masalah, disanalah peran kita sebagai pemimpin perusahaan untuk
menentukan pemecahaan masalah yang tepat baik yang tengah terjadi atau pun
masalah yang belum terjadi.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas
dapat disimpulkan bahwa tugas dan tanggungjawab manager dalam suatu organisasi
itu diantaranya :
1.
Merancang
2.
Mengorganisir
3.
Memerintah
4.
Mengordinasi
5.
Mengendalikan
Selain itu seorang
manajer juga diharapkan bisa menjadi teman sekaligus sebagai orang tua dalam
organisasi sehingga dengan keadaan seperti itu perkembangan organisasi bisa
diciptakan dengan baik dan dapat mewujudkan apa yang menjadi visi dan misi
dalam organisasinya.
B.
Saran
Demikianlah penulisan
makalah kami, apabila masih terdapat kesalahan atau kekurangan dalam pembahasan
makalah kami ini, terutamanya kami ucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya dan
juga kami harapkan teguran yang sehat sekiranya dapat membangun dalam perbaikan
pembuatan makalah kami ini.
DAFTAR PUSTAKA
Griffin, R.2006
Business, 8th Edition. NJ: Prentice Hall
Robbins, Stephen dan Mary coulter.2007
Management, 8th Edition. NJ: Prentice
Hall
M. Herujito, Yayat.2006.
Dasar-dasar Manajemen, Jakarta: PT.
Grasindo.
K. Rampersad. Hubert,2006
Total Performance Scorecard. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
A. Judge. Timothy dan Stephen P.
Robbins.2008
Prilaku Organisasi, Edisi 12. Jakarta:
Salemba Empat
Yayasan Obor Indonesia,2004
Metode Penelitian Keperpustakaan.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Santana, Septiawan,2007
www.wikipedia.org
Peran manajer, Diakses tanggal 17
Desember 2011
www.google.com
Tugas dan wewenang manajer, Diakses
tanggal 17 Desember 2011
|
terima kasih kang
BalasHapussama2 bang
HapusMantap jiwa
BalasHapusoke bang
Hapus